Artikel Umum

Rahasia Sukses Penggunaan Emoji dan Stiker dalam Komunikasi WhatsApp Business

Hendri Pramadya (Dosen ASMTB)

Maraknya penggunaan komunikasi tulis dalam satu dekade terakhir ini, seringkali membuat bingung para pelaku bisnis terkait cara membangun hubungan yang intens dan akrab dengan para pelanggan atau klien.

Beberapa perusahaan telah sukses memanfaatkan platform media sosial dan pesan instan untuk memasarkan produk mereka baik langsung maupun tak langsung.

Tidak sedikit para pelaku bisnis yang telah berhasil membangun komunikasi yang efektif dengan pelanggan untuk tujuan pemasaran. Lalu apa rahasianya? Ternyata cukup sederhana. Mereka menyisipkan emoji dan stiker dalam pesan instannya.

Penggunaan emoji dan stiker dalam wacana yang dimediasi oleh komputer berfungsi untuk membingkai dan menafsirkan ucapan verbal.

Emoji dan stiker berfungsi sebagai isyarat kontekstualisasi yang membantu pengguna memahami makna dan nada pesan yang dimaksud.

Alshenqeeti (2016) menyebutkan bahwa emoji adalah bentuk bahasa baru yang mencerminkan kebutuhan manusia yang lebih dalam akan komunikasi visual.

Chairunnisa & Benedictus (2017) mengungkapkan bahwa emoji digunakan untuk memperkuat pesan atau sebagai umpan balik terhadap pesan, dan memiliki peran yang sangat penting dalam komunikasi interpersonal.
Dengan demikian, penggunaan emoji dan stiker dapat meningkatkan efek emosional dari pesan dan meningkatkan kualitas komunikasi interpersonal.

Emoji dan stiker juga digunakan dalam komunikasi WhatsApp Business oleh para pelaku bisnis agar pesan dapat disampaikan dengan lebih menarik dan ekspresif.

Rahasia sukses strategi marketing dalam aktivitas bisnis menggunakan emoji dan stiker dalam komunikasi bisnis melalui platform WhatsApp mencakup: pemahaman dan pengenalan preferensi audiens, meningkatkan keterlibatan dan nada, kejelasan dan penekanan, interaksi pelanggan, dan sensitivitas budaya.
Pemahaman pelaku bisnis terkait preferensi audiens menjadi sangat penting karena penafsiran emoji dapat bervariasi bergantung pada demografi dan budaya masing – masing.

Untuk itu, penggunaan emoji dan stiker harus sesuai dengan tingkat profesionalisme yang diharapkan audiens. Misalnya, industri yang lebih formal mungkin memerlukan penggunaan emoji dan stiker yang lebih formal dan terkontrol dibandingkan dengan sektor kreatif.

Emoji dapat memanusiakan pesan dan membuat produk atau layanan yang ditawarkan tampak lebih menarik dan ramah. Untuk itu, pelaku bisnis wajib mengelola emoji dengan terukur untuk mengatur nada pesan yang disampaikan. Contohnya, wajah tersenyum ???? dapat membuat pesan tampak lebih ramah, sedangkan jempol ???? dapat menunjukkan persetujuan atau persetujuan.

Emoji juga digunakan untuk menarik perhatian pada informasi penting atau untuk menyorot item tindakan. Misalnya, tanda centang ✅ untuk mengonfirmasi pesanan atau jam⏰ untuk menekankan tenggat waktu. Dengan demikian, emoji harus mencerminkan penyampaian pesan yang diinginkan secara jelas untuk menghindari penggunaan emoji ambigu yang dapat disalahartikan.

Meskipun emoji dan stiker dapat membuat pesan menjadi lebih menarik, penggunaan berlebihan dapat membuat komunikasi tampak tidak profesional. Gunakan dengan hemat untuk menjaga keseimbangan. Selalu pertimbangkan konteks percakapan. Diskusi formal, terutama yang menyangkut masalah hukum atau keuangan, sebaiknya meminimalkan penggunaan emoji.

Pelaku bisnis juga sebaiknya menggunakan emoji untuk mengekspresikan empati atau penghargaan dalam interaksi dukungan pelanggan. Misalnya, wajah sedih ???? karena mengakui suatu masalah, dan hati ❤️ karena menunjukkan rasa syukur. Oleh karena itu, pesan promosi akan lebih menarik dengan menambahkan emoji yang relevan. Misalnya, gunakan megafon ???? untuk pengumuman atau hadiah ???? untuk penawaran spesial. Namun demikian, perhatikan perbedaan budaya dalam penafsiran emoji. Beberapa emoji mungkin memiliki arti berbeda di budaya berbeda, jadi penting untuk menggunakannya dengan tepat.

Pelaku bisnis juga harus memastikan emoji yang digunakan tidak menyesatkan atau salah menggambarkan informasi, terutama dalam konteks pemasaran dan periklanan. Jangan gunakan emoji dengan cara yang dapat melanggar privasi atau ruang pribadi, terutama dalam komunikasi sensitif. Contoh: “Pesanan Anda telah dikirim! ???????? Perkiraan pengiriman: 3-5 hari. Terima kasih telah berbelanja dengan kami! ????”. “Kami menyesal mendengar masalah ini ????. Contoh lain, “Berita menarik! ???? Nikmati diskon 30% untuk pembelian berikutnya dengan kode HEMAT30. Hanya dalam waktu terbatas! ⏳”

Selain emoji, penggunaan stiker dalam komunikasi WhatsApp bisnis bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk berinteraksi dengan pelanggan, namun stiker harus digunakan sesekali saja. Penggunaan yang berlebihan dapat membuat komunikasi Anda tampak kurang profesional.

Stiker harus relevan dengan tema percakapan. Seperti emoji, stiker juga dapat mencerminkan kepribadian merek. Stiker khusus yang selaras dengan merek tertentu bisa sangat efektif. Berikut contoh stiker untuk pesan bisnis dalam WhatsApp:
Pelaku bisnis akan dianggap berhasil atau sukses dalam membangun komunikasi dengan pelanggan atau klien jika dapat memastikan bahwa pelanggan merespons secara positif emoji dan stiker yang dikirimkan.

Jika para pelanggan juga menggunakannya, mungkin akan lebih bisa diterima untuk membalasnya. Namun demikian, pesan utama haruslah jelas dan mudah dipahami dengan maupun tanpa menggunakan emoji atau stiker.

Oleh karena itu, emoji dan stiker berfungsi untuk menyempurnakan pesan yang disampaikan, bukan menggantikannya. Dengan kata lain, penggunaan emoji dan stiker di WhatsApp bisnis dapat meningkatkan komunikasi yang efektif tanpa mengurangi profesionalisme atau kejelasan pesan yang diharapkan akan direspons dengan baik oleh penerima pesan.

Penulis : Hendri Pramadya (Dosen ASMTB)

https://radargarut.jabarekspres.com/rahasia-sukses-penggunaan-emoji-dan-stiker-dalam-komunikasi-whatsapp-business/3/

Online bookmaker Romenia betwin365.webs.com